Senin, 23 Agustus 2010

Cute Baby Polar Bear

Cuma lagi pengen posting foto beruang kecil ini. Habisnya imut banget.... mukanya.... gayanya.... ekspresinya.... Kyaaaaa...!!! >o<

Rabu, 18 Agustus 2010

Upgrade Memory Buat Persiapan UAS

Sekedar buat lucu-lucuan aja nih teman, di tengah ketegangan ujian akhir semester (UAS) kita yang kayak sprint ini. Besok ujian Analisis dan Perancangan Sistem Informasi yang boleh buka buku ini, agak nyantai lah..., coz ga perlu mikirin gimana caranya njejalin sekian ratus slide ke memori otak. Masalah terbesar aku kalo menghadapi ujian kan di situ....

Terinspirasi dari status n komen temen-temen di facebook nih. Katanya dia kecewa ama otaknya yang bersifat volatile jadinya ga bisa nyimpan hapalan ujian lama-lama, kalo ketiduran langsung bablas semua.

Kalo aku sih malah pengen banget meng-upgrade main memory otakku jadi lebih gede kayak punya temen-temen, biar bisa menjalankan sistem kebut semalam (SKS). Dengan RAM (main memory) yang gede kan bisa cepet tuh merekam dan nyimpen materi kuliah yang banyak ke otak buat satu hari saja hingga ujian mata kuliah yang bersangkutan selesai. Nah, kalo ujiannya dah kelar, langsung di-reset aja tuh RAM-nya, diganti ama materi kuliah hari berikutnya. Kan volatile? Kalo aliran listrik diputus maka seluruh data akan menghilang dengan sendirinya.  It's so simple!

Selasa, 17 Agustus 2010

Perayaan Ulang Tahunku yang Gagal

Lama-lama aku gemes juga melihat teman-temanku begitu bahagia dan sumringah menyambut hari ulang tahunnya. Aku punya pendapat berbeda tentang bagaimana cara merayakan hari ulang tahun. Jujur tahun ini aku benar-benar tidak ingin ada keramaian sedikitpun. Aku ingin tidak ada manusia yang menemuiku seorangpun.

Sehari saja aku ingin menjadi seseorang yang terisolasi. Aku ingin keluar dari hiruk pikuk kehidupanku. Aku ingin melihat apa yang tidak terlihat dari duniaku, dari hidupku, dan dari diriku selama ini yang tidak bisa aku lihat. Karena katanya lebih mudah melihat sesuatu itu dari luar daripada melihatnya saat kita sedang mengalaminya. Itulah alasan mengapa penonton lebih pintar berkomentar daripada para pemainnya para suatu pertandingan olahraga.

Impianku di hari ulang tahunku dulu, aku ingin menepi ke laut, menyendiri ke danau, atau meleburkan diri ke air terjun. Aku suka suara air dan angin. Aku ingin merayakan hari ulang tahun bersama alam, bersama air, udara, tanah, matahari, dedaunan, bunga, pokok tumbuhan, kucing, semut, serangga, pokoknya apapun selain manusia. Kadang aku capek menghadapi manusia. Manusia-manusia itu hanya membuatku memaksakan diri untuk tidak menjadi diriku sendiri, karena mereka tidak bisa menerimaku apa adanya. Apa mungkin karena aku kurang mencintai manusia?

Tapi semuanya gagal total. Aku sudah mengulur-ulur waktu untuk membuka halaman facebook-ku, dengan alasan hanya karena merasa tidak enak karena mereka sudah meluangkan waktu dan pulsanya hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Aku sudah pura-pura tidak dengar ketika handphone-ku berbunyi. Aku sudah kegirangan saat mengetahui teman-teman serumah masih tidur di pagi hari.

Huft! Ternyata aku menerima sms dari seorang temen bahwa ada liqo malam ini. OK. Baiklah aku akhiri saja semua ini. Aku kembali saja ke dunia manusia. Aku berusaha menumbuhkan semangat pada diriku. Akhirnya dengan sedikit memalak Bapakku aku berhasil menyisihkan sedikit uang itu untuk membeli sekotak es krim tiga rasa untuk teman-teman liqo aku. Hatiku bahagia mendapat doa-doa yang baik dari mereka.

Akhirnya sekali lagi aku menyadari ada yang salah pada diriku. Hah! terlalu banyak yang salah dari diriku. Manusia yang baik menurut manusia lainnya tidak akan melakukan apa yang aku lakukan.

Maaf, bukannya aku tidak menginginkan keberadaan kalian, teman-teman hidupku. Aku hanya ingin diberikan waktu sebentar saja untuk bersama diriku sendiri dan Tuhanku.

Doaku pada ulang tahunku kali ini semoga aku tidak mengecewakan orang tuaku. Doa lainnya sebenarnya masih banyak, seperti Ya Allah jagalah hatiku dari laki-laki, atau aku ingin membuat adik-adikku menjadi orang hebat.

Tetapi tahun ini aku hanya menekankan pada satu doa utamaku itu saja. Doa saat ulang tahunku sebelumnya saja aku belum tau sudah dikabulkan atau belum. Bagaimana aku bisa tau jika doanya adalah "Ya Allah, sampaikan rasa cintaku yang begitu besar kepada orang-orang yang paling aku cintai di dunia ini. Buatlah mereka tau aku mencintainya tanpa aku harus mengatakannya. Terutama sampaikan pada seseorang di seberang lautan sana yang sekarang mungkin sedang sibuk kuliah, bahwa aku betul-betul menyayanginya, aku mengaguminya, aku sangat menyesal harus berpisah dengannya, aku tidak bisa melupakannya, dan aku memang tidak ingin melupakannya, karena dia salah satu kenangan terindah dalam hidupku, walau dia tidak menyadarinya."

Selamat tidur... tidur yang nyenyak... mimpi yang indah... sambutlah hari esok yang lebih baik....

Senin, 16 Agustus 2010

Selasa, 10 Agustus 2010

Kelas terindah yang pernah ku miliki...

Ternyata aku pernah nulis kayak gini juga di facebook. Dah lama banget.


Bukan lantas aku mau bilang bahwa kelas 2KS1 adalah kelas terbaik yang pernah aku temui. Dan bukan berarti juga orang-orang di dalamnyalah yang membuat kelas ini jadi indah.

Ini adalah tentang sudut pandang (aku sedang belajar fotografi). Analoginya seperti ini:
Ketika aku ingin mengambil foto Chandra, bila aku mengambil dari jarak 1m dari belakangnya maka yang kudapat hanyalah gambar punggung Chandra. Sedangkan bila aku membidik dari jarak 50cm dari depan hidungnya, maka yang aku dapat adalah gambar muka Chandra dengan ekspresi seperti mau menelanku. Lain halnya bila aku mengambil fotonya dari rumah Yosu di Bekasi (emangnya bisa kelihatan???). Jadi, kalau mau mengambil gambar portrait Chandra seluruh badan, bidiklah dengan camdig dari jarak sekitar 3m dengan sudut sejajar mata objek foto (halah!). Maka hasilnya adalah foto Chandra seluruh badan tampak depan.

Sebenarnya yang ingin kukatakan adalah apabila kita memandang sesuatu dari sudut pandang yang baik, maka sesuatu itu akan terlihat baik. Berlaku pula sebaliknya.

Entah kenapa tiba-tiba aku jadi terpikirkan....
Kelas-kelasku di SD dulu, tentu aku masih terlalu kecil untuk memahami.
Kelas-kelasku di SMP,,, karena aku pindahan jadi aku kurang mengakrabi.
Kelas-kelasku di SMA,,, aku melihat ada gap-gap yang besar di antara semuanya dan aku kurang bisa membaur.
Kelasku di kampus yang dulu,,, terlalu singkat.
Kelas 1A di STIS, entah kenapa hampir setiap hari bawaanku muram melulu padahal orang-orangnya sudah menyenangkan, mungkin karena aku masih dalam tahap beradaptasi dengan lingkungan yang sangat baru dan jauh dari orang-orang yang paling aku sayangi.

Dan kelasku sekarang, mungkin ada yang membuatku marah, kesal, bosen, kecewa, bete, ribet, sedih, capek, mutung. Di sisi lain tak sedikit pula hal-hal yang membuatku tersenyum, seneng, bahagia, ketawa, terharu, percaya, heran, takjub, suka, dan semuanyalah.
Selama aku bisa menoleransi semua dan aku merasa baik-baik saja, tak ada hal yang layak aku keluhkan kan? Kalau aku terlalu memuyengkan keadaanku sekarang, toh aku sendiri yang rugi karena telah buang-buang waktu untuk puyeng.

Aku tak juga lalu mengambil kesimpulan bahwa kelasku (lebih tepatnya teman-temanku) sekaranglah yang membuatku bahagia. Masih sangat banyak variabel lain yang mempengaruhi nilai observasi. Sangat banyak. Tetapi aku yakin salah satu variabel itu adalah kelasku. Termasuk dosen PA-nya ^_^v
Untuk semua-semuanya yang belum sempat aku sebutkan, tunggu gilirannya saja ya....

Aku juga mulai menyenangi keadaanku sekarang yang terdampar di kampus STIS tercinta dengan mata kuliahnya yang bikin puyeng, dosen-dosennya yang benar-benar aku kagumi, suasana yang sebenarnya agak sumpek untuk belajar hitung-hitungan, dan teman-teman yang terlalu beragam.

Selalu ada banyak hal berkesan yang aku temui dalam setiap siklus kehidupanku.
Seharusnya aku lebih mensyukuri keadaanku dari dulu....


*Originally posted in Facebook Friday, June 5, 2009 at 1:29pm

Senin, 09 Agustus 2010

Isi Kepala Cowok...

Ternyata aku pernah nulis kayak gini ya...? hehe... check this out!


Sabtu, 30 Mei 2009 aku beserta beberapa puluh (hehe...) anak-anak halaqah ROHIS STIS mengunjungi sesama ciptaan Allah SWT di Ragunan. Acara ya biasa lah, training motivation, games, sholat, makan, jalan-jalan, sholat, santai, terus pulang.

Ada satu hal yang menarik perhatianku. Saat itu matahari belum begitu tinggi, tempat kami menggelar tikar masih bisa bersembunyi dalam bayang-bayang pohon-pohon tinggi. Kami semua diminta mengeluarkan selembar kertas dan ditulisi nama si pemilik kertas itu. Kemudian kertas "bernama" tadi diserahkan ke orang di sampingnya. Lalu orang yang mendapat kertas ini menuliskan suatu kata atau frasa yang menyatakan pandangan, kesan, atau bagaimanapendapat kita tentang orang yang namanya tertulis di kertas itu. Yang seperti itu diulang lima kali hingga tertulis lima buah frasa.

Sang koordinator mengambil sampel secara random (halah!) sebanyak dua akhwat dan dua ikhwan untuk ditebak bareng-bareng: siapa dia? Lalu, apakah yang tertulis di kertas itu?

Saat kertas yang pemiliknya akhwat dibacakan isinya seperti: baik hati, pendiam, pintar, ramah, sopan, jaga izzah, kalem, ceria, jutek, galak, dan hal-hal serupa itu, walau ada juga sedikit yang bilang seperti: cantik, tinggi, atau gendut. Aku melihat beberapa milik teman-temanku sesama akhwat, makanya aku bisa melihat lebih banyak dari sampel yang tersedia.

Saat milik beberapa ikhwan dibacakan, kata-kata yang tertulis adalah: gendut, besar, item, jelek, kecil, galak, putih, keriting, ikal, dan hal-hal serupa itulah....

Aku jadi tertarik untuk mengambil kesimpulan bahwa ikhwan, lebih umumnya cowok-cowok, lebih tertarik memperhatikan fisik dari daripada cewek-cewek memperhatikan fisik. Kalian mengerti maksudku? Daripada cewek, cowok itu lebih memperhatikan fisik. Dalam kepala mereka penuh dengan persepsi bagaimana seseorang itu terlihat di mata mereka. Bagaimana dengan cewek? Apakah mereka (aku juga deng) tidak begitu tertarik dengan tampak fisik dan lebih tertarik apa yang ada di dalamnya?

Kupikir ini bukan generalisasi yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi. Aku hanya berani bilang kalau umumnya cowok seperti itu. Yah, tentu saja, aku tidak mengambil probability sampling. Hehehe...


Originally posted in facebook at Monday, June 1, 2009 at 1:28pm

Sabtu, 07 Agustus 2010

Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi

Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama.


Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"


Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?


Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.


Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.


Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.


Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?â€


Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."


Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.


Jumat, 06 Agustus 2010

Harga kurma mulai mahal T_T

Udah deket Ramadhan nih, teman.... Saatnya mengganti cemilan-cemilan gak sehat kita menjadi kurma...!
Kalo gak lagi Ramadhan buah bernutrisi tinggi yang bernama kurma ini susah banget dicarinya.
Kemaren aku belanja bulanan di Carre***r sekalian beli makanan instan buat si Ocha. Tiba-tiba aku tertarik melihat sederetan rak-rak di bagian makanan yang isinya kurma semua, ada yang kiloan dan ada juga yang dah dikemas.

Langsung lah aku mencari kotak yang bertuliskan "Kurma Tunisia". Bentuk kurmanya kayak gini nih...
Dulu aku pernah dibeliin Bapak aku yangg merek Palm****t. Harganya lumayan sih di atas rata-rata kurma pada umumnya. Tapi sebanding lah ama rasanya. Rasanya itu gak begitu manis, teksturnya lunak tapi gak basah, kayak ada pasir-pasirnya gitu deh. Biasanya dikemas di kotak dan masih ada tangkainya.
Bener-bener ngiler aku ngelihatnya. Tapi sayangnya aku gak mampu beli, lagi kere habis beli tiket pesawat buat mudik kemaren. Ntar deh pas dah di rumah mau malakin Bapakku lagi. hehehe....
Kurma Tunisia

Senin, 02 Agustus 2010

Kadang ingin sendiri...

Kadang aku perlu sendiri
jauh dari orang-orang di sekitarku, keluar dari duniaku
untuk berpikir dan bisa melihat lebih jelas sebeneranya seperti apa duniaku.

Kadang merasa sendiri adalah kebahagiaan tersendiri yang tak akan pernah bisa aku dapatkan dari orang lain.

Kadang dengan menepikan diri dan membutakan mataku dari keberadaan orang lain aku bisa melihat diriku sendiri dengan lebih jelas, tanpa terdistorsi oleh keberadaan sosok-sosok orang lain.

Jika aku sendiri, merasakan keberaadaan angin, mendengarkan kehidupan makhluk selain manusia, mencoba menatap keluar menembus terarium kaca kecil tak tembus pandang tempat manusia dipelihara, mengkhayalkan apa yang ada di luar sana,

yang aku rasa hanyalah ada aku dan Sang Pencipta aku beserta terarium kecilku... dan Dia sedang mengamatiku melakukan apa yang telah Dia rencanakan dalam Qada'-Nya....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...