Sabtu, 29 Januari 2011

Perkenalkan, Namanya Dido (Galaxy 5 with Eclair)

Perkenalkan temanku baruku, sekarang dia menjadi partnernya Lila Ubul, namanya Dido. Smartphone pertamaku. Aku belum menentukan nama belakangnya apa. Biarlah nanti aku menemukannya seiring waktu berlalu. Mungkin namanya bisa menjadi Dido d'Droid. *hehe.... ngaco. Ini fotonya. Dapat dari Mbah Gugel.
Ini spesifikasinya. Dapat dari situs resmi Samsung.

PlatformBandGSM&EDGE Band850/900/1.800/1.900
3G Band900/2.100
Network & Data3GHSDPA 7,2
Operation SystemAndroid 2,1 (Eclair)
CPUCPUMSM7227-1
DesignForm FactorFull touch bar
SizeWeight0,102Kg
Dimension (HxWxD)56 x 108 x 12,3mm
CameraCamera Resolution2MP
Music & SoundMP3 RingtoneYes
Fun & EntertainmentFM Radio RDSYes

Untuk lebih lengkapnya silakan cek langsung di TKP.

Kalau dilihat secara fisik hmmm.... imut sih, chubby gitu. Bulet :) Tapi yang aneh mengapa depannya item belakangnya putih. Ketika beli aku pilih yang putih agar terlihat lebih unik. Eh, malah belakangnya doank -_-" Over all cukup keren kok. Masalah ukuran juga imut-imut, masih muat diselipkan di kantong celana atau rok. Tetapi aku perlu memberinya baju, karena bodynya yang slim 'n sleek itu mengkhawatirkan kalau tiba-tiba saja meluncur dari kantong >_<

Sekilas SG5 ini mirip Samsung Corby, ada yang menyebutnya Corby SmartPhone, bahkan ada yang bilang Corby with Brain. *sadis ~_~

Dido berasal dari keluarga Samsung, tetapi dilahirkan di China pada Bulan Agustus 2010, resmi menjadi anak asuhku *halah sejak 9 hari yang lalu. Mempunyai kode spesies GT-I5503 atau biasa dipanggil Galaxy 5. Galaxy 5 sendiri sampai hari ini adalah Samsung Android dengan harga termurah (sebelum ada Galaxy 3). Aku dapat dengan 20 lembar 100 ribuan masih kembali 70 ribu di sebuah toko di Mall Ambassador. Sudah lumayan murah sih, pertama keluar harganya masih 2 juta lebih. Sebenarnya Galaxy 5 punya kakak yang bernama Galaxy Spica dan bahkan sudah punya adik. Nama adiknya Galaxy 551 yang jelas lebih canggih. Tetapi pilihanku tetap ke Galaxy 5 karena budget. *hehe... alasan klasik.

Dido masih berdarah Android, dari generasi 2.1 yang biasa kita kenal sebagai Eclair. Ringkasnya ditulis Android v2.1 Eclair. Aku tidak habis pikir, mengapa pengembang Android menamai generasi Android dengan nama-nama makanan, dari Cupcake, Donut, Eclair, Frozen Yogurt (Froyo), Gingerbread, Honeycomb, dan terakhir Ice Cream yang kabarnya akan diluncurkan tahun ini. Sementara ini aku masih cukup puas dengan Eclair ketika orang-orang banyak mengejar-ngejar Froyo. Aku belum berminat untuk rooting, flashing, ataupun upgrade ke froyo. Nanti saja lah kalau sudah bosan.


Sabtu, 01 Januari 2011

Kondisi Proses Pengajuan Proposal Skripsi Anak KS

Setujukah kalian semua bahwa momen-momen skripsi adalah momen yang penuh warna dan paling berkesan selama kuliah?
Sebenarnya aku pengen cerita tentang skripsi ini kemaren, berbarengan dengan hari terakhir penerimaan proposal. Bukan pengajuan lho, tapi penerimaan! Tapi sayangnya aku lebih tertarik mengerjakan tugas JavaScript yang kukerjakan berhari-hari tapi tak kunjung selesai. Padahal gampang sih kalo mau cepet. Tinggal smsin aja Handita atau Farid minta contekan. Tapi ga mau ah. Aku mau belajar! Demi skripsiku.

OK. Kita balik ke hiruk-pikuk approving proposal skripsi....

Pertama-tama issue pengajuan proposal skripsi udah digembar-gemborkan oleh Duo-M (Pak Munawar dan Pak Mirza maksudnya ^^) sejak sebelum liburan semester 6. Enak aja.... Padahal setiap yang maju menghadap malah ditanyain, "Emang kamu yakin naik ke tingkat 4?" capedeee... 
Atau pertanyaan-pertanyaan horor seperti, "Nilai Java kamu berapa?" Konon kabarnya kalau kamu jawab B bakalan diremehin, dan kalau jawab C malah dicuekin abis. Kalo gitu caranya gimana yang ga dapat A atau A- bisa berkembang?

OK. Kita husnudzon aja dulu. Bapaknya pengen kita menghasilkan skripsi dengan kualitas terbaik. Tapi menurut sebagian besar mahasiswa, cara beliau itu agak...kejam... >,<

Issue dah menyebar sebelum liburan, tapi nyatanya belum ada tuh yang ngajuin hingga pembagian transkrip IP di awal semester 7. Sampai di kelas Bapaknya bilang, "Mana nih proposal skripsinya? Sampai sekarang saya belum terima satu pun." Kami sekelas cuman bisa nyengir ga jelas.

Padahal kenyataannya ga setenang itu. Kami para mahasiswa harapan bangsa (*halah) sibuk hunting topik. "Topik oh topik..., di mana daku bisa menemukan dirimu...?" Malah ada seorang temen yang nyeletuk, "Nyarinya Ilham dulu,, klo udah ketemu, baru nyariin si Topik." Gubrakkk!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...