Sabtu, 13 Agustus 2011

Skripsi==Stress?

Awas ya kalo ada yang ngatain aku stress...! Awas lo! Aku ga stress kaleee... $%&#&$^%#@*
*Jangan-jangan dengan bikin tulisan kayak gini orang-orang akan semakin yakin kalo aku lagi stress -_-"

Jadi ceritanya begini...
OK... Aku sedang dalam proses mengerjakan skripsi... yang kata temenku yang udah duluan lulus dengan songongnya bilang, "gak kelar-kelar skripsinya, Lin?" atau dengan sadisnya bilang, "Lina lagi stress skripsinya ga kelar-kelar tuh."

Beberapa hari mendekati seminar aku mulai sakit-sakitan. Ga sakit beneran yang parah mesti dirawat dan bla...bla...bla... gitu deh. Tapi cukup membuat aku kurang nyaman buat ngerjain skripsi. Yaitu diare dan meriang.

Diare hari pertama, cukup bikin aku takut keluar rumah. Baik, aku minum Entrostop besoknya sembuh. Karena dah sembuh aku ga minum Entrostopnya lagi. Eh, besoknya diare lagi. Sembuh lagi. Diare lagi. Udah hampir ke dokter karena capek dan serem bayangin seminar sambil diare. Tapi ga jadi karena pas mau ke dokter pas lagi waras -_-"
Hari seminar sembuh total tuh diare. Alhamdulillah.... Tapi keesokan harinya kumat lagi >_<
Perasaan aku ga makan aneh-aneh deh... Mungkin masuk angin kali karena kelamaan terpapar AC di ruang seminar.
Bapakku nelpon, "Gimana kabarnya? Sehat?"
"Lagi diare, Pak."
"Ya minum obat lah... Trus jangan makan pedas dan bersantan dulu...."
"Udah. Tapi diarenya aja yang rese."
"Itu karena kamu stress tuh... Skripsinya jangan dibawa stress gitu."
"Ah, masa' sih... Ngga deh... Perasaan nyantai aja. Tapi emang ada hubungannya ya antara stress dan diare?"
"Stress itu bisa mengganggu kestabilan pencernaan. Stress menyebabkan produksi asam lambung meningkat."
Sudahlah, Pak....

Hari ketika aku ga jadi ke dokter, ada adek tingkatku nanya, "Ga jadi ke dokter, Kak Lin?"
"Ga ah. Udah baikan kayaknya?"
"Emang sakit apa sih?"
"Diare tapi geje banget."
"Ah, itu Kak Lin nya aja yang stress makanya diare gitu..."
-_-"

Awal minggu kedua seminar.... Mungkin akhir minggu pertama seminar. Aku lupa.
"Enak dong Lina seminar di awal-awal, jadi punya waktu lebih banyak buat revisi."
"Revisi apaan?! Orang pulang seminar langsung tepar, dah ga kuat ngapa-ngapain lagi. Salut sama temen-temen yang masih bisa coding."
"Demam?"
"Ga tau nih. Rasanya cape' banget, trus badan berasa pegel-pegel. Padahal seminar seharian cuman duduk doang di ruangan ber-AC."
"Kebanyakan begadang ya?"
"Orang ga kuat begadang ini..."
"Karena stress itu... tegang waktu nyiapin seminar kemaren..."
"Menurutku malah karena kelamaan terpapar AC deh... trus keluar ruangan langsung terkena perbedaan suhu yang drastis."
"Tapi didahului kondisi yang kurang fit karena stress itu..."

Mendekati akhir minggu kedua seminar,sudah memasuki minggu pertama Ramadhan.
Mamaku nelpon, "Puasa, Lin?"
"Iya, Ma."
"Jadi ntar bisa ikut sholat Idul Fitri kan?"
"Ga tau nih, Ma... Kalo hari ini ga dapet juga berarti udah telat 4 hari."
"Itu karena stress tuh... Ya ampuuun..., ngerjain skripsinya sampai stress gitu. Jangan terlalu dipaksakan...."
"Masa' sih...?"

Lama-lama aku jadi kepikiran, aku beneran stress ya? walaupun aku ga ngerasa stress....
Rasa khawatir skripsi sih ada. Rasa ga nyaman dan tertekan berasa ingin melarikan diri sih juga ada. Tapi itu karena komplikasi juga dengan masalah hidup yang lain (*halah!). Kita kan hidup ga hanya buat skripsi.

Buat orang-orang yang bilang aku stress,,, aku bilangin nih, mungkin aku stress beneran tapi
Aku gak ngerasa stress karena skripsi.
Aku bahagia dan ikhlas mengerjakan skripsiku.
Aku menyukai skripsiku.
Karena...
Stress, lelah, dan sakit yang aku rasakan, gak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ilmu yang aku dapat dari skripsi ini, yaitu ilmu programmingku yang masih dangkal, dan ilmu kesabaran serta keteguhan hati yang Tuhan ajarkan kepadaku.

Rabu, 29 Juni 2011

My Memorable Chara

Istirahat dulu ngerjain skripsinya. Perasaan istirahat mulu deh. Buktinya sempat-sempatnya bikin tulisan kayak gini. Ya iya lah..., di sela-sela skripsi aku masih sempat-sempatnya nonton anime dan baca manga.
Ini list anime dan manga yang aku konsumsi belakangann ini:

  • Tsubasa Reservoir Chronicle (CLAMP)
  • xxxHolic (CLAMP juga, karena crossover manga di atas)
  • Kuroshitsuji alias Black Butler (Yana Toboso, heran juga cewek bikin cerita kayak gini)
  • Rozen Maiden (Peach Pit, sayang ga terbit di Indonesia)
Cewek semua ya mangaka-nya? Tapi genre-nya buka shojo manga, kecuali Rozen Maiden. Oiya, xxxHolic itu ratingnya dewasa. Anak kecil dilarang baca, bisa menghancurkan pola pikir dan pandangan hidup. hohoho! Lagian emang ada anak kecil yang suka cerita berat dan horor serta penuh filosofi gitu??! Dan untuk Rozen Maiden, sayangnya tidak diterbitkan di Indonesia.

Dari sekian banyak manga yang pernah aku baca dan anime yang pernah aku tonton dari kecil hingga sekarang, inilah yang menurutku paling berkesan. Atom (Astroboy), Momo (Magical Princess Minky Momo),  Kaito (Magic Kaito), Gomamon (Digimon 1), Naruto (Naruto), L (Death Note), Kurapika (Hunter x Hunter), Suigintou (Rozen Maiden), So (Q.E.D), Fai (Tsubasa Reservoir Chronicle), Watanuki (xxxHolic), Tohru (Fruits Basket).

Rabu, 11 Mei 2011

Boleh Pacaran Asalkan...

Yup, menurutku yang terinspirasi *halah* dari para ahli yang sudah mengkajinya ini, bahwa pacaran itu boleh-boleh aja dan ngga haram dalam Islam. Tetapi dengan syarat, yaitu tidak melanggar syariat Islam dalam hal hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya. Sebenarnya bukan pacarannya yang dilarang... Tetapi kegiatannya.

So, syarat-syarat pacaran yang dibolehkan itu adalah...
  1. Harus ada tujuan yang jelas
    Ngga bisa dunk kalo pacaran tu cuman buat have fun doank. It's worthless alias geje. Mending buat ngelakuin hal-hal lain yang lebih bermanfaat. Apalagi yang niatnya ikut-ikutan... Emang kalo orang-orang pada lompat ke jurang kita juga bakalan ikutan lompat ke jurang, gitu?!
    Enaknya sih tujuan pacaran tu buat masa penjajakan, yaitu melihat kecocokan anatara dua insan yang berencana menyatukan jiwa dan raganya dalam ikatan pernikahan.
  2. Tidak ada hubungan seksual.
    Wohooo..., sudah sangat-sangat jelas ini. Orang yang masih waras pastinya ga bakalan mau berhubungan seksual di luar nikah. Zina itu! Hukumannya adalah seratus kali cambuk. Kalo ga sempat dapat di dunia ya bakalan dikasih di akhirat.
    "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)

  3. Tidak ada kontak fisik lainnya
    Yang artinya ngga bakalan ada ciuman *hoeks*, raba-rabaan *idiiih!*, pelukan, cubit-cubitan, pijat-pijatan, pegangan tangan, gandengan, bahkan salaman.

    Rasulullah SAW bersabda, "Lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). "

Jumat, 06 Mei 2011

Sekolah itu cuma bisa ngabisin duit!

Awalnya pemikiran kayak gitu kupikir cuman ada di jaman mamaku masih bayi. Atau cuma ada di film-film. Seperti filmnya Om Deddy yang judulnya Alangkah Lucunya (Negeri Ini). Tonton aja deh. Ga nyesel kok. Filmnya nyindir banget. Kok jadi ngomongin film ya...? :hammer (*kok jadi kebawa emot kaskus ya...?)

Ternyata ada di dunia nyata masa kini, saudara-saudara.... Kejadiannya dua hari yang lalu di kantin sebuah institusi milik pemerintah (*halah bilang aja BPS susah amat sih?!) ketika aku sedang menunggu dua orang temanku yang masih bimbingan skripsi. Sementara itu aku sendiri sudah selesai menemui subject matter untuk mengajukan rancangan user interface. (*Kalo inget skripsi pengen nangis rasanya kalo bayangin coding T_T)

Saat itu hujan, ga deras, tapi awet. Aku duduk di salah satu bangku di tengah-tengah menghadap ke arah jalan masuk. Aku memesan mie ayam pada abang di warung sebelahku. (*kelamaan woy!)

Jadi waktu itu aku sedang mengaduk-aduk mie ayamku. Enaknya hujan-hujan makan mie ayam panas-panas gini. Sebelum suapan pertama aku yang multitasking ini (alias cepat teralihkan fokusnya) "terpaksa" menguping ibu-ibu lagi curhat di warung yang ada di sebelahku yang satunya.

Ibu-ibu yang satu bilang gini, pake bahasa jawa tapi artinya kira-kira gini,
"Eh, si itu punya anak lagi ya."
Ibu yang satunya, yaitu tokoh utama cerita kita, jawab gini,
"Jadi anaknya sekarang ada lima dong...!" Tinggi gitu deh nadanya.
Trus ibu tokoh utama ngomong lagi,
"Heh, anak dua aja sudah banyak biaya apalagi anak lima."
Ibu yang temennya itu diem aja. Si ibu tokoh utama jadi curhat.
"Nyekolahinnya tuh yang ngabisin duit, bukannya malah dapet duit. Anakku yang berdua tuh, sekolah aja kerjaannya, ngabis-ngabisin duit doang. Ngapain sih sekolah tinggi-tinggi segala, mendingan kerja, enak, bisa dapat duit. Sekolah bisa cari kerja bagus, terus dapat duit... Bulsh*t!"

Hening....
Mie ayamku ga ketelen. 

Sabtu, 29 Januari 2011

Perkenalkan, Namanya Dido (Galaxy 5 with Eclair)

Perkenalkan temanku baruku, sekarang dia menjadi partnernya Lila Ubul, namanya Dido. Smartphone pertamaku. Aku belum menentukan nama belakangnya apa. Biarlah nanti aku menemukannya seiring waktu berlalu. Mungkin namanya bisa menjadi Dido d'Droid. *hehe.... ngaco. Ini fotonya. Dapat dari Mbah Gugel.
Ini spesifikasinya. Dapat dari situs resmi Samsung.

PlatformBandGSM&EDGE Band850/900/1.800/1.900
3G Band900/2.100
Network & Data3GHSDPA 7,2
Operation SystemAndroid 2,1 (Eclair)
CPUCPUMSM7227-1
DesignForm FactorFull touch bar
SizeWeight0,102Kg
Dimension (HxWxD)56 x 108 x 12,3mm
CameraCamera Resolution2MP
Music & SoundMP3 RingtoneYes
Fun & EntertainmentFM Radio RDSYes

Untuk lebih lengkapnya silakan cek langsung di TKP.

Kalau dilihat secara fisik hmmm.... imut sih, chubby gitu. Bulet :) Tapi yang aneh mengapa depannya item belakangnya putih. Ketika beli aku pilih yang putih agar terlihat lebih unik. Eh, malah belakangnya doank -_-" Over all cukup keren kok. Masalah ukuran juga imut-imut, masih muat diselipkan di kantong celana atau rok. Tetapi aku perlu memberinya baju, karena bodynya yang slim 'n sleek itu mengkhawatirkan kalau tiba-tiba saja meluncur dari kantong >_<

Sekilas SG5 ini mirip Samsung Corby, ada yang menyebutnya Corby SmartPhone, bahkan ada yang bilang Corby with Brain. *sadis ~_~

Dido berasal dari keluarga Samsung, tetapi dilahirkan di China pada Bulan Agustus 2010, resmi menjadi anak asuhku *halah sejak 9 hari yang lalu. Mempunyai kode spesies GT-I5503 atau biasa dipanggil Galaxy 5. Galaxy 5 sendiri sampai hari ini adalah Samsung Android dengan harga termurah (sebelum ada Galaxy 3). Aku dapat dengan 20 lembar 100 ribuan masih kembali 70 ribu di sebuah toko di Mall Ambassador. Sudah lumayan murah sih, pertama keluar harganya masih 2 juta lebih. Sebenarnya Galaxy 5 punya kakak yang bernama Galaxy Spica dan bahkan sudah punya adik. Nama adiknya Galaxy 551 yang jelas lebih canggih. Tetapi pilihanku tetap ke Galaxy 5 karena budget. *hehe... alasan klasik.

Dido masih berdarah Android, dari generasi 2.1 yang biasa kita kenal sebagai Eclair. Ringkasnya ditulis Android v2.1 Eclair. Aku tidak habis pikir, mengapa pengembang Android menamai generasi Android dengan nama-nama makanan, dari Cupcake, Donut, Eclair, Frozen Yogurt (Froyo), Gingerbread, Honeycomb, dan terakhir Ice Cream yang kabarnya akan diluncurkan tahun ini. Sementara ini aku masih cukup puas dengan Eclair ketika orang-orang banyak mengejar-ngejar Froyo. Aku belum berminat untuk rooting, flashing, ataupun upgrade ke froyo. Nanti saja lah kalau sudah bosan.


Sabtu, 01 Januari 2011

Kondisi Proses Pengajuan Proposal Skripsi Anak KS

Setujukah kalian semua bahwa momen-momen skripsi adalah momen yang penuh warna dan paling berkesan selama kuliah?
Sebenarnya aku pengen cerita tentang skripsi ini kemaren, berbarengan dengan hari terakhir penerimaan proposal. Bukan pengajuan lho, tapi penerimaan! Tapi sayangnya aku lebih tertarik mengerjakan tugas JavaScript yang kukerjakan berhari-hari tapi tak kunjung selesai. Padahal gampang sih kalo mau cepet. Tinggal smsin aja Handita atau Farid minta contekan. Tapi ga mau ah. Aku mau belajar! Demi skripsiku.

OK. Kita balik ke hiruk-pikuk approving proposal skripsi....

Pertama-tama issue pengajuan proposal skripsi udah digembar-gemborkan oleh Duo-M (Pak Munawar dan Pak Mirza maksudnya ^^) sejak sebelum liburan semester 6. Enak aja.... Padahal setiap yang maju menghadap malah ditanyain, "Emang kamu yakin naik ke tingkat 4?" capedeee... 
Atau pertanyaan-pertanyaan horor seperti, "Nilai Java kamu berapa?" Konon kabarnya kalau kamu jawab B bakalan diremehin, dan kalau jawab C malah dicuekin abis. Kalo gitu caranya gimana yang ga dapat A atau A- bisa berkembang?

OK. Kita husnudzon aja dulu. Bapaknya pengen kita menghasilkan skripsi dengan kualitas terbaik. Tapi menurut sebagian besar mahasiswa, cara beliau itu agak...kejam... >,<

Issue dah menyebar sebelum liburan, tapi nyatanya belum ada tuh yang ngajuin hingga pembagian transkrip IP di awal semester 7. Sampai di kelas Bapaknya bilang, "Mana nih proposal skripsinya? Sampai sekarang saya belum terima satu pun." Kami sekelas cuman bisa nyengir ga jelas.

Padahal kenyataannya ga setenang itu. Kami para mahasiswa harapan bangsa (*halah) sibuk hunting topik. "Topik oh topik..., di mana daku bisa menemukan dirimu...?" Malah ada seorang temen yang nyeletuk, "Nyarinya Ilham dulu,, klo udah ketemu, baru nyariin si Topik." Gubrakkk!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...