Ternyata aku pernah nulis kayak gini juga di facebook. Dah lama banget.
Bukan lantas aku mau bilang bahwa kelas 2KS1 adalah kelas terbaik yang pernah aku temui. Dan bukan berarti juga orang-orang di dalamnyalah yang membuat kelas ini jadi indah.
Ini adalah tentang sudut pandang (aku sedang belajar fotografi). Analoginya seperti ini:
Ketika aku ingin mengambil foto Chandra, bila aku mengambil dari jarak 1m dari belakangnya maka yang kudapat hanyalah gambar punggung Chandra. Sedangkan bila aku membidik dari jarak 50cm dari depan hidungnya, maka yang aku dapat adalah gambar muka Chandra dengan ekspresi seperti mau menelanku. Lain halnya bila aku mengambil fotonya dari rumah Yosu di Bekasi (emangnya bisa kelihatan???). Jadi, kalau mau mengambil gambar portrait Chandra seluruh badan, bidiklah dengan camdig dari jarak sekitar 3m dengan sudut sejajar mata objek foto (halah!). Maka hasilnya adalah foto Chandra seluruh badan tampak depan.
Sebenarnya yang ingin kukatakan adalah apabila kita memandang sesuatu dari sudut pandang yang baik, maka sesuatu itu akan terlihat baik. Berlaku pula sebaliknya.
Entah kenapa tiba-tiba aku jadi terpikirkan....
Kelas-kelasku di SD dulu, tentu aku masih terlalu kecil untuk memahami.
Kelas-kelasku di SMP,,, karena aku pindahan jadi aku kurang mengakrabi.
Kelas-kelasku di SMA,,, aku melihat ada gap-gap yang besar di antara semuanya dan aku kurang bisa membaur.
Kelasku di kampus yang dulu,,, terlalu singkat.
Kelas 1A di STIS, entah kenapa hampir setiap hari bawaanku muram melulu padahal orang-orangnya sudah menyenangkan, mungkin karena aku masih dalam tahap beradaptasi dengan lingkungan yang sangat baru dan jauh dari orang-orang yang paling aku sayangi.
Dan kelasku sekarang, mungkin ada yang membuatku marah, kesal, bosen, kecewa, bete, ribet, sedih, capek, mutung. Di sisi lain tak sedikit pula hal-hal yang membuatku tersenyum, seneng, bahagia, ketawa, terharu, percaya, heran, takjub, suka, dan semuanyalah.
Selama aku bisa menoleransi semua dan aku merasa baik-baik saja, tak ada hal yang layak aku keluhkan kan? Kalau aku terlalu memuyengkan keadaanku sekarang, toh aku sendiri yang rugi karena telah buang-buang waktu untuk puyeng.
Aku tak juga lalu mengambil kesimpulan bahwa kelasku (lebih tepatnya teman-temanku) sekaranglah yang membuatku bahagia. Masih sangat banyak variabel lain yang mempengaruhi nilai observasi. Sangat banyak. Tetapi aku yakin salah satu variabel itu adalah kelasku. Termasuk dosen PA-nya ^_^v
Untuk semua-semuanya yang belum sempat aku sebutkan, tunggu gilirannya saja ya....
Aku juga mulai menyenangi keadaanku sekarang yang terdampar di kampus STIS tercinta dengan mata kuliahnya yang bikin puyeng, dosen-dosennya yang benar-benar aku kagumi, suasana yang sebenarnya agak sumpek untuk belajar hitung-hitungan, dan teman-teman yang terlalu beragam.
Selalu ada banyak hal berkesan yang aku temui dalam setiap siklus kehidupanku.
Seharusnya aku lebih mensyukuri keadaanku dari dulu....
*Originally posted in Facebook Friday, June 5, 2009 at 1:29pm
seeppp..!!! nyang penting aye jadi variabel positif ya rakanita...
BalasHapus^^v
hoekss :P
BalasHapus